iklan

Rossi Malu Gagal di MotoGP Jepang

Rossi Malu Gagal di MotoGP Jepang
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi merasa malu karena gagal mencapai garis finis pada balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu, 17 Oktober 2016. Dia tak bisa melanjutkan lomba karena terjatuh saat balapan memasuki lap ke-7.

Insiden kecelakaan ini diakui pembalap berusia 37 tahun tersebut karena kesalahan strategi. Ban depan yang digunakannya ternyata tidak cocok dengan kondisi aspal Sirkuit Motegi. Alhasil, ketika masuk tikungan dia terjatuh.

"Ini memalukan, karena saya cukup kuat dalam balapan dan mendapatkan kecepatan motor terbaik," kata Rossi seperti dilansirAutosport.

Pembalap berjuluk The Doctor tersebut memulai lomba dari barisan terdepan. Namun, di lap awal dia sempat kehilangan posisi karena direbut oleh Marc Marquez dan rekan setimnya, Jorge Lorenzo.

Saat hendak memacu tunggangan dengan maksimal, rupanya kondisi ban depan sudah tak bagus. Padahal ketika itu dia sudah mulai mencoba menyusul Marquez yang berada di posisi pertama.

"Saya bisa memacu kendaraan lebih cepat untuk mencoba menyusul Marquez, tetapi sayangnya saya kehilangan kontrol di ban depan," ungkap pembalap asal Italia tersebut.

Hasil MotoGP Jepang kali ini membuat Rossi harus menghentikan mimpinya meraih gelar juara dunia untuk ke-8 kali selama berkarier di MotoGP. Sebab, Marquez sudah mengunci gelar juara musim ini dengan keunggulan 77 poin darinya.

Valentino Rossi, pembalap Movistar Yamaha, belum bisa mengusir kekecewaan akibat gagal menjadi juara MotoGP 2016. Padahal, ia sudah berjuang cukup keras untuk meraih gelar juara dunia ke-10 di semua kelas dalam tiga musim terakhir.

Sayang, keberuntungan masih belum memihak kepada Rossi. Jika di musim lalu ia gagal karena disalip Jorge Lorenzo di lap terakhir, kali ini peluang The Doctor sudah dipastikan tertutup saat musim baru menyisakan tiga seri lagi.

Setelah Rossi terjatuh pada lap ketujuh MotoGP Jepang 2016 di Sirkuit Motegi, Minggu (16/10/2016), gelar juara sudah dipastikan menjadi milik pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. Koleksi 196 poin Rossi sudah tak lagi bisa mengejar 273 poin Marquez.

"Bagi saya, kami memulai dengan sangat baik, tapi di paruh kedua musim, Honda melakukan banyak improvisasi dan mereka menyelesaikan masalah yang dimiliki di awal. Yamaha bekerja, namun paket baru yang mereka bawa tak bekerja. Kami tak pernah membuat langkah," tutur Rossi seperti dikutip Motorsport.

Sejatinya, kegagalan menjadi juara dunia musim ini lebih banyak diakibatkan karena kesalahan Rossi sendiri. Terlepas dari kopling yang terbakar pada MotoGP Austin, ia melakukan kesalahan besar di Italia, Belanda, Jerman, dan Jepang.

Kegagalan Rossi meraup poin di empat seri dalam semusim menjadi penyebab utama mengapa ia gagal menjadi juara dunia. Selain itu, kedewasaan dan konsistensi Marquez juga memiliki andil besar.

"Tahun lalu dan sebelumnya, seperti biasa, Yamaha bekerja dan motor meningkat. Tahun ini, paket baru tiba, kami menjalankan tes, tapi dalam kenyataannya kami tetap di sana (level yang sama)," jelas Rossi.

Meski gelar juara dunia pembalap sudah direbut Marquez, Rossi masih bisa membawa Yamaha menjadi juara dunia konstruktor MotoGP 2016. Pasalnya, Yamaha hanya tertinggal 28 poin dari Honda di klasemen konstruktor.